Saturday, March 23, 2013

Usus Bapak Ini 4 Bulan Di Luar Perut

Kesehatan, Usus Di Luar Perut
M Arifin, 4 Bulan Ususnya Di Luar Perut
HANYA pasrah dengan keadaan, itulah yang dapat dirasakan M Arifin (34) warga Kampung Baru, Dusun Dahlia, Desa Teluk Bakung, Tanjung Pura. Seakan-akan fenomena yang dihadapinya itu tak bisa diubah atau dinormalkan kembali.

Sejak 4 bulan yang lalu, Ayah enam anak ini hidup dengan usus di luar perut. Kondisinya miskin dan makan tergantung dengan belas kasihan tetangga. Sedangkan untuk perobatan lanjutan keluarga ini hanya bisa berharap bantuan dermawan.
      
Ditemui di rumah kontrakan, Jumat (22/3), Arifin sesekali terlihat membetulkan kantong plastik transparan untuk menampung ususnya yang menjulur keluar, sehingga tampak dengan jelas kotorannya yang keluar tertampung plastik tembus pandang itu.

Ususnya yang keluar itu dialaminya pasca operasi tumor di saluran pencernaannya di RSU H Adam Malik Medan, pada 5 Desember 2012 lalu.

Sejak operasi mengandalkan kartu Jamkesmas, suami Mariati ini hanya bisa duduk, karena kalau duduk perutnya selalu sakit. Kantong plastik ukuran 1 kilo gula pasir itu setiap saat harus disiapkannya, agar kotorannya tidak mengotori tubuhnya.
        
Dengan kondisi itu, Arifin sulit buang air besar melalui dubur dan sering mengalami sakit ketika kotoran keluar dari ususnya itu. Pasca operasi Arifin pun terpaksa meninggalkan pekerjaannya yang serabutan.

Sebagai pengganti tulang pungung keluarga, Arifin kini mengandalkan Fatra (16), putranya yang masih duduk di kelas 1 SMP. Fatra terpaksa putus sekolah dan bekerja sebagai Roomboy sebuah Hotel Melati di Medan, demi membantu ibunya Maryati (34) yang bekerja mocok-mocok untuk menghidupi keluarganya selama ini.

“Kami pasrah hanya bisa makan sehari-sekali dan itupun mengharap belas kasihan tetangga,” kata Maryati sambil menetskan air mata.

Karena ketiadaan biaya itu, 3 anak Arifin yang masih duduk Kelas 3 SMA dan 2 SMP tidak lagi bersekolah, seluruhnya membantu menjaga ayah sedangkan anak Arifin yang bungsu masih berusia 3 bulan.

“Bagaimana mau sekolah transport saja tidak ada,” sebut Arifin sambil berusaha menyembunyikan matanya yang tampak berkaca kaca.

Diakui Arifin penyakit dideritanya berawal ketika perutnya sakit. Saat diperiksa ke rumah sakit, barulah Arifin mengetahui kalau di saluran pencernaannya ada tumor. Agar tumor itu tak menyebar ke organ tubuh lainnya, maka dokter di RSUP H Adam Malik harus memutus sebagian ususnya.

Operasi itu dilakukan dua kali. Pada operasi yang kedua, usus Arifin diletakkan di luar perut. Menurut dokter, hal itu dilakukan menunggu 6 bulan untuk dimasukkan kembali ke perut setelah terlebih dahulu melakukan kemoterapi.

Seiring menanti operasi lanjutan itu, Arifin mengaku tidak memiliki biaya. "Jangankan untuk biaya makan di rumah sakit nantinya, untuk membiayai hidup sehari hari saja sulit," katanya.

Untuk itu ia mengaku belum tahu apakah jadi untuk berobat, karena sampai saat ini ia tidak memiliki biaya. “Saya berharap penyakitnya sembuh sehingga dapat kembali bekerja menafkahi keluargaku," katanya sambil berharap bantuan dermawan untuk meringankan beban biaya operasinya yang ketiga. (sbr)

Bidvertiser