 |
| Dafa Dafira |
Bayi berusia 11 hari dari pasangan Budiono (38) dan Islin (34) ini lahir di rumah orangtuanya di Huta Baru, Desa Pulo Dogom Kualuh Hulu Labuhan Baru Utara (Labura) Sumut pada 1 April 2013.
Orangtua si bayi, Budiono semula tidak tahu anak keduanya itu berkelamin ganda. Awalnya dia menduga bayi yang dilahirkan istrinya berkelamin laki-laki. "Tapi karena bidannya menemukan kejanggalan, makanya tiga hari setelah kelahiran bayi kami bawa ke RS Aek Kanopan," jelasnya.
Setelah diketahui berkelamin ganda, sang bidan memberi nama bayi itu Dafa Dafira. "Nanti kalau setelah ditangani tim medis dia laki-laki, maka namanya jadi Dafa. Tapi kalau perempuan maka namanya Dafira," jelas pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual es lilin ini.
Di RSUP H Adam Malik Medan, Dafa Dafira dirawat tim medis di ruang rawat inap anak dan perinatologi Instalasi Rindu-B. Berdasarkan pantauan, posisi vagina berada di bawah penis.
"Secara umum, kondisi bayi yang mengalami Ambiguous Genitalia ini stabil," kata dr Silvy Febriza Rizkasari, dokter yang menangani Dafa Dafira.
Menurut dr Silvy, jenis kelamin Dafa Dafira belum bisa diketahui karena mereka baru melakukan pemeriksaan fisik luar bayi itu. Kepastian diharapkan diperoleh dari pemeriksaan organ dalam.
"Kita belum bisa memastikan jenis kelaminnya, karena kita juga belum memeriksa bagian dalam. Jika nanti didapati uterus atau rahim, maka kemungkinan bayi ini berkelamin perempuan," jelas dr Silvy.
Sementara itu, Islin, ibu Dafa Dafira menyatakan tidak mempersoalkan jenis kelamin anaknya. "Apa pun nanti hasilnya kami terima, asalkan dia sehat," ucap Islin.
Ditanya soal biaya penanganan medis Dafa Dafira, Islin dan Budiono menyatakan pihak kabupaten sudah menyatakan akan menanggulanginya. "Pak Bupati sudah datang dan menyatakan akan membiayai," ujar Budiono. (sbr)
