Monday, March 25, 2013

Akibat Nikotin Rokok, Kedua Tangan Membusuk


Fadlan Harapkan Bantuan Gubsu


Kedua Tangan Kena Kanker Fadlan Mohon Bantuan Gubernur Sumut
Kedua Tangan Fadlan Membusuk Akibat Nikotin Rokok
 SEJAK 2004 silam, Fadlan (46) hanya 
pasrah meratapi nasib yang dialaminya. Ayah enam anak ini hidup dengan kedua tangannya membusuk seperti hangus terbakar. Kata dokter akibat racun dari Nikotin rokok.

Selain menduda, Fadlan juga sudah tidak bisa lagi bekerja. Untuk makan sehari-hari saja harus tergantung belas kasihan tetangga. Apalagi untuk biaya perobatan kedua tangannya yang perlahan-lahan mulai digerogoti kanker, menunggu ada dermawan  yang baik hati untuk mengobati penyakit kankernya itu.

Saat disambangi di kediamannya Minggu (24/03/13) Fadlan sesekali membuka balutan kain di tangannya. Begitu begitu balutan kainya selesai dibuka, aroma busuk pun langsung menusuk ke hidung.

Jari-jari hingga telapak kedua tangannya terlihat gosong berwarna hitam, seperti hangus terbakar. Cairan berwarna keruh dan kemerahan keluar diantara lukanya. Bau busuk pun semakin menyengat. Lalat pun menari-nari diantara sela-sela jemarinya untuk menyedot cairan keruh tadi.

"Sejak 6 bulan lalu parahnya. Awalnya baru satu jari saja yang kena," ucap Fadlan kepada kru koran ini.
Ketika dia menyadari bahwa satu jarinya mulai digerogoti kanker, Fadlan pun berupaya mengobatinya ke RSUP H Adam Malik, dengan cara dioperasi. Namun, pihak rumah sakit milik pemerintah pusat itu, enggan melakukannya, dengan alasan tidak ada kamar yang tersedia.


Dikisahkannya, penyakit kanker (burgerdecis) timbul sejak 2004 silam, namun tidak separah seperti sekarang ini. Awalnya kanker itu menyerang jari kakinya, namun cepat diamputasi dokter agar tidak menyebar dan sekarang sudah sembuh.

Tetap di akhir 2012, tepatnya bulan Nopember, penyakit serupa kembali menggrogoti duda yang bekerja serabutan itu. Sejak saat itulah dia berhenti bekerja, apalagi ketika kesepuluh jari tangannya mulai membusuk.

Akibatnya, Fadlan yang ditinggal mati istrinya, terpaksa menggantungkan hidupnya kepada keenam anak-anaknya dan juga tak jarang para tetangga memberi bantuan kepada dirinya untuk bertahan hidup.

"Saya pasrah dengan penyakit yang saya derita ini. Saya sudah mencoba untuk mengobati penyakit saya ini. Di dua rumah sakit memvonis penyakit saya ini Kanker (burgerdecis) yang diakibatkan dari nikotin rokok," ungkap Fadlan.

Sejak saat itu, Fadlan menjadi trauma mendatangi rumah sakit. Apalagi kalau berobat dengan membawa kartu Jamkesmas, Fadlan mengaku takut jika pihak rumah sakit memberikan alasan yang bermacam-macam tentang penyakitnya itu.

"Kalau saja RSUP H Adam Malik Medan ketika itu tidak beralasan tidak ada kamar dan langsung mengamputasi jari tangan saya enam bulan lalu, mungkin nasib tangan saya tidak seperti sekarang ini," kesal Fadlan yang mengaku tidak bisa lagi menggunakan kedua tangannya itu untuk beraktifitas.

Namun, dia tetap berharap semoga ada dermawan yang rela membantunya meringankan biaya operasi kedua tangannya itu, karena dirinya mengaku sama sekali tidak memiliki biaya. Dengan kondisinya itu, Fadlan harus mengorbankan ke 3 anaknya yang masih kelas 3 SMA dan 2 di SMP tidak bersekolah lagi.

Ketiga anaknya itu harus menjadi tulang punggung keluarga dan menjaga sang bapak. Sedangkan anaknya yang paling kecil masih berusia 5 tahun. "Bagaimana mau sekolah, untuk makan saja sudah cengap-cengap," pungkasnya.

Fadlan juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Langkat, dan Gubernur Sumut untuk membantunya dan menjembataninya untuk berobat ke rumah sakit di Medan. "Kalau pergi sendiri takutnya seperti yang lalu, dibilang tak ada ruangan. Saya maklum waktu itu, karena saya orang susah," ungkap Fadlan. (sbr)

Bidvertiser